SEJARAH DAN BUDAYA

Tarian Tradisional Indonesia Yang Disukai Banyak Orang

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki banyak suku, adat, dan tarian lainnya. Masing-masing pulau memiliki keragaman sendiri dalam hal tarian. Mari kita simak berbagai ragamnya.

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki banyak suku, adat, dan tarian lainnya. Ada 37 provinsi yang masing-masing memiliki keanekaragamannya sendiri. Salah satu bentuk budaya yang disukai banyak orang adalah tarian tradisional Indonesia. Masing-masing pulau memiliki keragaman sendiri dalam hal tarian. Mari kita simak satu per satu.

 

Tarian tradisional Indonesia dari pulau ke pulau

Masing-masing pulau di Indonesia memiliki tarian tradisional sendiri. Tarian ini memiliki tujuan dan fungsinya sendiri. Ada yang ditarikan untuk ucapan selamat datang, ditarikan hanya di upacara-upacara penting, dan masih banyak lagi. Ini beberapa tarian dari pulau-pulau di Indonesia. 

 

Tarian dari Pulau Sumatera

Pulau Sumatera memiliki berbagai suku, seperti suku Batak, Padang, Aceh, Lampung, dan masih banyak lagi.
 

  1. Tari Saman dari Aceh

    Tari Saman berasal dari Suku Gayo dan ditampilkan untuk hari-hari penting adat istiadat masyarakat Aceh. Tarian ini juga ditampilkan untuk memperingati kelahiran Nabi Muhamad SAW. Keunikan tarian ini ada di gerakan tangan para penari karena tarian ini dibawakan dengan cara duduk. Selain tari Saman, Aceh juga memiliki tarian adat lainnya seperti Seudati, Pukat, Ratoh Duek, dan masih banyak lagi. Termasuk salah satu tarian tradisional Indonesia yang paling unik karena penari sama sekali tidak berdiri selama pertunjukan. 

     
  2. Tari Serampang Dua Belas dari Sumatera Utara

    Ditampilkan secara berpasangan, biasanya dilakukan oleh penari yang berbeda jenis kelamin. Tema tarian ini adalah erotik dan percintaan, menceritakan tentang pasangan kekasih yang berusaha untuk mendapat restu orang tua. Akhir dari tarian ini termasuk bahagia karena mereka berhasil mendapat restu dari keluarga dua belah pihak. Selain tari Serampang Dua Belas, tarian lain yang terkenal dari Sumatera Utara adalah Baluse dan Tor-Tor.

     
  3. Tari Tanggai dari Sumatera Selatan

    Tarian berkelompok dari Sumatera Selatan ini membawa tema mengenai pergaulan. Masyarakat Sumatera Selatan ingin dikenal sebagai masyarakat yang ramah dan pandai bergaul kepada pendatang. Tari tradisional lain dari Sumatera Selatan adalah Putri Bekhusek, Gending Sriwijaya, dan lainnya.

     
  4. Tari Piring dari Sumatera Barat

    Tari Piring menggunakan properti berupa piring dan dilakukan oleh laki-laki dan perempuan. Tarian ini adalah simbol persembahan kepada dewa sebagai wujud syukur terhadap panen yang berlimpah. Gerakan penarinya cepat, atraktif, dan indah dengan piring yang tidak terjatuh. Tarian lain dari Sumatera Utara adalah Payung, Lilin, dan masih banyak lagi.

     
  5. Tari Andun dari Bengkulu

    Tari Andun ditampilkan dengan berpasangan karena penarinya terdiri dari sepasang muda-mudi yang sedang mencari pasangan hidup. Selain tari Andun, tarian Bengkulu yang termasuk tarian tradisional Indonesia adalah Bidadari Teminang Anak dan Pukek.

 

Tarian dari Pulau Kalimantan

Kalimantan juga memiliki tarian tradisional yang memperkaya budaya Indonesia. Ada yang ditampilkan secara perseorangan dan juga berkelompok.
 

  1. Tari Baksa Kembang dari Kalimantan Selatan

    Tarian ini dibawakan oleh perempuan secara berkelompok, menceritakan tentang putri raja yang memberikan setangkai bunga untuk pangeran. Tarian tradisional lainnya dari Kalimantan Selatan adalah Radab Rahayu dan Kuda Gepang.

     
  2. Tari Tambun dan Bungai dari Kalimantan Tengah

    Tarian yang ditampilkan secara berkelompok ini berkonsep pantomim. Tari ini mengisahkan Tambun dan Bungai sebagai saudara ayah mereka yang merupakan adik dan kayak. Tari tradisional lainnya dari Kalimantan Tengah adalah Manasai dan Balian Dadas.

     
  3. Tari Magunatip dari Kalimantan Utara

    Dikenal berasal dari Tarakan dan Malinau, tarian Magunatip adalah latihan ketangkasan kaki ketika melompat dan menghindari rintangan. Tarian ini adalah bentuk latihan agar laki-laki bisa berperan dalam perang antar suku. Ada tiga kelompok pemain, yakni penjepit kaki menggunakan batang kayu, kelompok penari yang menghindari penjepit kayu, dan pemusik yang menggunakan alat musik tradisional berupa kendang dan gong. Selain itu, tarian tradisional Indonesia khas Kalimantan Utara adalah Blunde dan Bangun.
     

Tarian dari Pulau Jawa

Pulau Jawa memiliki banyak tarian tradisional. Tidak hanya tarian yang ditampilkan oleh Suku Jawa, tapi juga suku-suku lain seperti Baduy, Sunda, dan Osing.
 

  1. Tari Rampak Bedug dari Banten

    Ditampilkan secara berkelompok, tarian ini terdiri dari 5 penari laki-laki dan 5 penari perempuan yang mengenakan baju pesilat khas Banten. Tarian ini diiringi oleh beberapa alat musik seperti bedug. Tema tarian ini adalah pergaulan, menunjukkan kebersamaan masyarakat Banten dalam melaksanakan ibadah maupun menyambut datangnya bulan suci. Selain itu, ada tarian tradisional lainnya seperti Grebeg Terbang Gede dan Dzikir Saman.

     
  2. Tari Topeng Betawi dari Jakarta

    Biasanya, tarian ini dibawakan saat pertunjukan teater rakyat bersama dengan musik, nyanyian, lawak, dan lakon. Sifatnya teatrikal dan biasanya ditampilkan di teater. Tarian tradisional Indonesia khas DKI Jakarta yang juga menarik adalah tari Yapong, Sirih Kuning, dan lainnya.

     
  3. Tari Jaipong dari Jawa Barat

    Tari Jaipong adalah peleburan dari beberapa budaya tradisional lainnya seperti pencak silat, ketuk tilu, wayang golek, dan lain sebagainya. Tarian tradisional Indonesia ini sudah menjadi ikon kesenian dari Jawa barat. Tarian ini biasa ditampilkan untuk menyambut tamu mancanegara yang berkunjung ke daerah Jawa Barat. 

     
  4. Tari Serimpi dari Yogyakarta

    Dipercaya, tari Serimpi mampu membuat penontonnya seolah berada di alam mimpi. Suasana tari Serimpi cukup mistis karena keberadaan bunga yang sengaja ditaburkan di lantai sebagai pelengkap penampilan penari. 

     
  5. Tari Reog Ponorogo asal Jawa Timur

    Tarian ini merupakan perwujudan perang antar kerajaan Kediri dan kerajaan Ponorogo dan adu ilmu hitam di antara keduanya. Para penarinya “kerasukan” saat mementaskan tarian. Biasanya, tarian ini dipentaskan di acara pernikahan, khitana, dan hari besar nasional. Tari Reog Ponorogo terdiri atas dua hingga tiga tarian pembukaan, di mana tarian pertama diwakili oleh 6-8 laki-laki berpakaian hitam yang melambangkan pasukan singa yang gagah dan pemberani. Tarian kedua dimainkan oleh 6 hingga 8 gadis yang menaiki kuda. 
     

Tarian dari Pulau Bali dan Nusa Tenggara

Bali sebagai salah satu destinasi wisata Indonesia memiliki budaya yang tidak dapat dilewatkan. Nusa Tenggara juga tidak kalah menarik, banyak sekali tarian yang tidak banyak diketahui oleh banyak orang.

 

  1. Tari Cerana dari Nusa Tenggara Timur

    Tarian selamat datang atau penyambutan dari Kupang, NTT ini dinyanyikan oleh beberapa penari wanita dengan membawa wadah berbentuk kotak berisi sirih dan pinang. Tarian ini sangat terkenal di Pulau Timor dan Pulau Rote. Tarian dari NTT yang tidak boleh dilewatkan adalah tari Caci dan Hopong.

     
  2. Tari Buja Kadanda dari Nusa Tenggara Barat

    Tari Perang dari Bima, Nusa Tenggara Barat ini mengisahkan dua prajurit yang sedang berperang. Biasanya dibawakan oleh dua penari pria. Tarian tradisional lain dari NTB adalah Gandrung dan Lenggo. 

 

Tarian dari Pulau Sulawesi

Pulau Sulawesi memiliki beberapa provinsi dengan karakter budaya yang berbeda-beda. Ada daerah yang didominasi oleh orang yang beragama Katolik, Kristen, dan Muslim. Tarian tradisional Indonesia dari Sulawesi memiliki percampuran dengan berbagai budaya seperti Arab dan Portugis.
 

  1. Tari Dana-dana dari Gorontalo

    Tarian ini menggunakan seluruh anggota badan dan menggambarkan keakraban remaja dalam pergaulan. Kesenian ini ditarikan pada saat hajatan berupa acara perkawinan atau pesta rakyat dan pergelaran seni budaya lainnya. Gerakan-gerakan yang dilakukan dinamis dan mengikuti irama musik gambus dan rebana, serta lagu pantun dengan tema percintaan dan nasehat. Selain Dana-dana, tarian tradisional Indonesia khas Gorontalo adalah Saronde dan Langga.

     
  2. Tari Patuddu dari Sulawesi Barat

    Biasanya, tarian ini dibawakan oleh penari wanita yang membawa kipas. Tarian ini menggambarkan ungkapan rasa syukur dan gembira atas kedatangan para tamu. Tarian ini adalah bentuk penyambutan atau hiburan. Selain tari Patuddu, Sulawesi Barat juga memiliki tari Mappande Banua dan Bulu Londong.

 

Tarian dari Pulau Maluku dan Papua

Yang terakhir, kepulauan di bagian paling Timur Indonesia ini memiliki banyak tarian tradisional. 
 

  1. Tari Soya-soya dari Maluku Utara

    Tari Soya-soya memiliki penari terbanyak bila dibandingkan dengan tarian lain. Tarian ini ditampilkan oleh ribuan orang yang terdiri dari pria dewasa dan anak-naka. Tarian ini adalah salah satu simbol perjuangan masyarakat Kayoa di Halmahera Selatan ketika berperang mengusir Portugis dari Maluku.

     
  2. Tari Sajojo dari Papua Barat

    Tari Sajojo adalah kebanggaan Papua Barat dan tidak memiliki unsur magis dan sakral. Tarian ini bebas ditampilkan di acara manapun. Tarian ini termasuk tarian Papua terpopuler di antara tarian tradisional lain. 

     

Setiap pulau di Indonesia menyumbangkan keunikannya masing-masing, terlebih dalam hal berkontribusi pada keunikan tarian tradisional Indonesia. Mari kita lestarikan bersama!

Suka dengan Artikel ini? Jangan Lupa beri likes dan share ke temanmu

2605
0
Simpan
Share

Komentar

Belum ada komentar

(*) Berkomentarlah secara bijaksana
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.