TANAMAN

Yuk Kenali Hama dan Penyakit Tanaman Biar Nggak Gampang Panik!

Kesel nggak sih kalau tanaman yang sudah kamu rawat dari masih benih, eh tiba-tiba terkena hama dan penyakit tanaman? Jangan keburu panik, yuk cari tahu lebih lanjut lewat artikel berikut ini.

Apa itu hama dan penyakit tanaman?

Dalam laman Wikipedia dijelaskan bahwa hama dan penyakit tanaman merupakan jenis organisme yang dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan tanaman budidaya. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman seringkali tak luput dari gangguan hama dan penyakit tersebut. Mulai dari fase benih, pembibitan hingga pemanenan bahkan ketika lanjut ke proses penyimpanan di gudang pun ada saja hama dan penyakit tanaman yang menyerang. Sebut saja gangguan hama, patogen, gulma ataupun faktor-faktor lain yang dapat menyebabkan tanaman menjadi gagal tumbuh. 

Dalam sebuah laporan peneliti dari India disebutkan bahwa persentase kerusakan tanaman akibat gulma setidaknya sebanyak 33%, lalu akibat patogen sekitar 26%, dan hama 26%, selain itu kerusakan yang disebabkan masalah penyimpanan dilaporkan sekitar 7%. Lantas mana yang lebih berbahaya, hama atau penyakit tanaman? Sejatinya, baik hama ataupun penyakit tanaman adalah ancaman untuk semua tanaman dan memberi dampak buruk bagi perkembangannya. Selain mengganggu proses kesuburan tanaman, berbagai hama dan penyakit tanaman ini membuat pastinya mengancam keberlangsungan proses budidaya.

Salah satu hal paling mendasar yang membedakan antara hama dan penyakit tanaman adalah jenis yang menyerangnya. Hama didefinisikan sebagai organisme tertentu yang biasanya dikerucutkan ke dalam bentuk hewan yang menyebabkan kerusakan dan mengganggu pertumbuhan tanaman, sebut saja tikus, ulat, wereng, dan lain sebagainya. Bukan hanya itu, hewan-hewan lain yang menyebabkan kerusakan pada ekosistem alamiah dan berperan dalam menyebarkan wabah atau penyakit tertentu termasuk kepada manusia,  biasanya juga diidentifikasi sebagai hama, contohnya tikus dan lalat serta nyamuk malaria.

Kamus Besar Bahasa Indonesia menyebutkan bahwa hama adalah hewan yang mengganggu produksi pertanian seperti babi hutan, tupai, tikus, dan terutama serangga. Hama juga diartikan sebagai benih penyakit, biang keladi kerusakan, dan perusak. Selain itu, istilah hama utama ditujukan kepada hama tanaman yang datangnya secara terus-menerus dan yang memerlukan pemberantasan secara terus-menerus dan secara khusus. Ada beberapa jenis hama yang cukup dikenal yaitu dari jenis Insekta atau serangga, Moluska seperti bekicot dan keong, Rodenta (sejenis tikus), Mamalia Nematoda (termasuk babi), dan lain sebagainya. Bagi hama yang bukan merupakan vektor dari suatu penyakit, serangan hama tersebut biasanya tidak menular.

Sementara penyakit tanaman adalah bakteri dan virus yang menyerang dan merusak perkembangan tanaman, salah satunya jamur atau cendawan. Contoh lain adalah hawar daun bakteri yang apabila menyebar secara lebih luas, maka bisa menimbulkan kerusakan tanaman dan pastinya beresiko gagal panen.  Penyakit ini hampir tidak mengenal musim, karena bisa datang di musim penghujan ataupun saat transisi ke musim kemarau saat kondisi masih lembab dan basah. 

Penyakit tanaman yang perlu diwaspadai 

Tanaman bisa juga sakit lho! Beberapa penyakit tanaman perlu diwaspadai terutama di musim-musim penghujan. Gangguan penyakit tanaman ini bukan hanya menyebabkan kerusakan pertumbuhan tetapi juga kegagalan reproduksi dan bahkan perlahan membuat tanaman menjadi mati. Kamu mesti jeli mengenali gejala dan sejumlah perubahan atau ketidak normalan yang terjadi pada organ-organ tanaman tersebut. Berbeda dengan hama yang bisa terlihat oleh mata telanjang, penyebab penyakit tanaman ini cenderung susah terlihat karena penyebabnya adalah mikroorganisme seperti bakteri, jamur dan virus. Belum lagi akibat kekurangan zat tertentu dalam ekosistem tumbuhnya, yang dapat menyerang dan secara tidak langsung bisa membuat tanaman mati perlahan. 

Waspadai daftar penyebab penyakit tanaman berikut ini agar tidak mengganggu perkembangan tanaman kamu.

1. Bakteri Tanaman 

Bakteri Ralstonia solanacearum menyebabkan penyakit layu pada tanaman nilam. Bakteri Xanthomonas oryzae penyebab penyakit hawar daun pada tanaman padi. Bakteri Pseudomonas solanacearum menyebabkan penyakit layu pada cabai. Bakteri Pseudomonas penyebab panyakit busuk pada akar tanaman anggrek. 

2. Jamur atau Cendawan Tanaman 

Jamur Colletotrichum capsici  menyebabkan penyakit antraknosa pada cabai. Jamur Fusarium oxysporum penyebab penyakit garis kuning pada daun. Jamur Ceratocyctis paradoxa menyebabkan penyakit batang dry basal rot. Jamur Marasmius palmivorus sharples penyebab penyakit busuk tandan (bunch rot). Jamur Rigidoporus lignosus menyebabkan penyakit akar putih. 

3. Virus Tanaman 

Virus Belang menyerang tanaman kacang tanah. Virus Tungro menyerang bagian daun padi. Virus CVPD (Citru vein Phloem Degeneration) yang menyebabkan penyakit Mozaik atau Belang-belang jeruk. Virus TMV (Tobacco Mosaic Virus) yang menyebabkan penyakit Mozaik pada tembakau. Penyakit Bercak karena serangan virus TYMV (Turnip Yellow Mozaik Virus).

Baik, hama dan penyakit tanaman keduanya dianggap sebagai pengangggu yang merugikan sehingga kehadirannya sudah tentu tidak diinginkan oleh para pecinta tanaman terutama oleh para petani. Hingga saat ini hama dan penyakit tanaman masih menjadi masalah yang memerlukan penanganan dan langkah khusus untuk mengatasinya, agar terwujud hasil tanaman budidaya yang melimpah. Hal ini menjadi penting mengingat kemungkinan gagal panen dan menurunnya hasil perkebunan.

Jika kamu tertarik untuk merawat tanaman, terutama belajar cara merawat tanaman aroid dan monstera dengan baik, kamu bisa coba untuk belajar dari salah satu pakarnya, yaitu Noldy Topan yang memberikan materi pengajaran di Kelaskita.

Suka dengan Artikel ini? Jangan Lupa beri likes dan share ke temanmu

314
0
Simpan
Share

Komentar

Belum ada komentar

(*) Berkomentarlah secara bijaksana
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.