KEUANGAN

JANGAN SAMPAI TERTIPU! Inilah Cara Mendapatkan Lowongan Kerja Online Terpercaya

Pencarian lowongan kerja dapat dilakukan melalui situs kerja online. Namun, sayangnya ada saja oknum yang memanfaatkan hal ini untuk kejahatan, karena itu jangan sampai tertipu dan simak cara mendapatkan lowongan kerja online yang terpercaya.

Di zaman yang serba digital ini, rupanya masih saja ada pencari kerja yang kesulitan mendapatkan lowongan kerja online terpercaya. Bukan tanpa alasan mengingat banyaknya kasus para pencari yang terkena kasus penipuan hingga mengakibatkan kerugian dalam jumlah yang tak sedikit.

Penipuan lowongan kerja memang semakin marak terjadi. Akhir tahun 2022 kemarin, polisi baru saja mengamankan pasangan suami istri yang ternyata melakukan penipuan serupa. Korban ditipu hingga belasan juta hanya agar bisa diterima kerja di suatu perusahaan.

Padahal, hal seperti ini sebenarnya bisa ditanggulangi. Apalagi para pencari kerja yang sebelumnya sudah mengenyam berbagai tingkat pendidikan. Sudah sewajarnya memiliki pemahaman khusus yang membuat mereka bisa membedakan lowongan kerja online yang asli dan palsu. 

 


 

Bagaimana cara mengetahui lowongan kerja yang tersebar secara online tersebut bisa dipercaya?

 

  1. Adanya Informasi Perusahaan yang Jelas

    Saat akan melamar di suatu perusahaan, wajib hukumnya untuk mengetahui dengan detail informasi perusahaan tersebut. Pastikan kevalidan perusahaan bisa benar-benar dibuktikan.

    Apalagi di zaman yang serba digital ini, sudah sepatutnya ada jejak digital perusahaan tersebut dalam internet. Meskipun masih perusahaan kecil atau baru saja diresmikan, jika memang benar-benar asli dan sah tentu akan ada informasi yang bisa ditemukan. Informasinya pun beragam bentuknya. Bisa dimulai dari nama perusahaan dan alamatnya yang jelas, serta testimoni dari para pegawai yang bekerja di perusahaan itu.

    Tak hanya itu, penggunaan e-mail resmi dengan domain perusahaan juga bisa membuktikan keaslian perusahaan. Akun e-mail HRDnya sudah seharusnya disertai tempatnya bekerja, misalnya nama@xyzzz.coMemang ada beberapa perusahaan yang masih menggunakan e-mail gratisan, tapi tentu akan lebih meyakinkan jika menggunakan e-mail resmi, bukan?

    Agar terhindar dari penipuan, pastikan untuk selalu melakukan validasi saat menemukan lowongan bahkan mendapatkan penawaran kerja dari perusahaan yang terlihat mencurigakan. Kamu bisa melakukannya dengan cara mencari kasus serupa yang ada di internet. Tinggal ketik ‘penipuan + nama perusahaan’ melalui mesin pencari Google, misalnya ‘penipuan PT XYZZZ’.  Dari situ, kamu bisa melihat sendiri jawabannya dan menyimpulkannya.

    Jika banyak orang yang memberikan ulasan negatif atau menyebarkan cerita yang merugikan, sudah bisa dipastikan bahwa perusahaan tersebut adalah perusahaan gadungan. Lowongannya pun sudah pasti tidak valid, jadi tak perlu dilanjutkan yaa!

    Lalu bagaimana jika keberadaannya jelas adanya, tapi kamu tetap merasa janggal atau belum pernah mendaftar di perusahaan tersebut? Jangan langsung mengiyakan, kamu tetap harus melakukan pengecekan dengan teliti. 

    Kasus serupa biasanya mengambil nama perusahaan-perusahaan besar seperti PT Pertamina. Hal seperti ini jelas bukan hanya merugikan para pencari kerja, tapi juga merugikan nama baik perusahaan itu sendiri. PT Pertamina bahkan sampai membuat pengumuman resmi di halaman websitenya. 

    Kasus serupa tentunya bukan hanya dialami oleh PT Pertamina. Itulah mengapa ada baiknya kamu juga melakukan pengecekan di website resmi perusahaan jika mengalami hal serupa.

    Jika tak ada pengumuman resmi di website, kamu bisa mencoba mencari informasi lain dari LinkedIn. Kamu bisa bertanya pada orang yang bersangkutan dengan perusahaan tersebut, misalnya saja HRD. Bukan hanya demi kebaikan diri, tapi juga akan membantu HRD perusahaan untuk mencegah penipuan lainnya.

     
  2. Persyaratan Jelas dan Masuk Akal

    Di dunia ini tak ada yang serba instan, termasuk proses perekrutan pegawai baru. Semuanya tentu butuh proses yang cukup panjang untuk mendapatkan kandidat terbaik. Setidaknya pegawai perlu waktu 2 minggu sampai 1 bulan untuk akhirnya benar-benar resmi menjadi bagian dari perusahaan tersebut.

    Namun, hal ini jelas berbeda jika perusahaan palsu yang melakukannya. Biasanya perusahaan palsu akan memberikan persyaratan terlalu mudah yang disinyalir bisa menarik hati para pelamar. Sayangnya, persyaratan yang diberikan terkadang justru terasa tidak masuk akal. 

    Sebut saja untuk pekerjaan dengan posisi yang sudah tinggi, perusahaan gadungan akan menerima semua jenjang pendidikan tanpa memperdulikan pengalaman kerja. Terlihat too good to be true bukan? 

    Apalagi jika perusahaan tersebut menjanjikan gaji tinggi serta berbagai fasilitas yang kesannya terlalu wah. Ditambah lagi iming-iming bisa langsung memulai kerja secepatnya, bahkan parahnya disebutkan bisa bekerja keesokan harinya. Sudah bisa dipastikan bahwa lowongan seperti itu adalah lowongan palsu.

    Intinya, perhatikan lagi persyaratan yang diberikan. Jika terlalu umum dan terkesan mudah, lowongan tersebut tentu patut dipertanyakan. Perusahaan yang asli dan jelas tentu akan memilih pegawai yang mempunyai pengalaman, skill, dan juga latar pendidikan yang jelas. Hal ini dilakukan untuk mendukung kinerja pegawai tersebut di perusahaan.

     
  3. Tidak Banyak Meminta Informasi Pribadi

    HRD memang akan melakukan pendekatan dengan intens sebelum akhirnya menerima kandidat menjadi bagian dari perusahaan. Mulai dari tahap seleksi hingga offering letter, HRD akan banyak bertanya pada kandidat mengenai informasi pribadi. Meski demikian, informasi yang diminta tentu masih dalam batas umum dan sewajarnya. Dalam artian, tidak semua informasi pribadi bisa didapatkan dengan mudahnya.

    Informasi pribadi yang dimaksud bukan hanya sekedar data-data yang tertera dalam CV, melainkan bisa lebih jauh dari itu. Misalnya saja nomor KTP, nomor Kartu Keluarga, nama ibu kandung, bahkan bisa juga meminta melakukan selfie dengan membawa KTP. Bukannya mendapatkan pekerjaan baru, bisa-bisa nama kamu malah terdaftar dalam aplikasi pinjaman online.

    Hal ini juga berlaku untuk lowongan kerja online yang tersebar. Jika kamu diminta untuk mengirimkan data-data tersebut saat melamar kerja, bisa dipastikan lowongan tersebut palsu. Jangan pernah memberikan data diri pribadi seperti itu, apalagi hanya untuk keperluan mencari kerja. 

     
  4. Tidak Ada Permintaan Uang di Muka

    Setidaknya sekali seumur hidup, kamu pasti pernah menemukan lowongan kerja yang meminta pelamar untuk membayarkan sejumlah uang muka, bukan? Alasannya beragam mulai dari digunakannya uang tersebut sebagai biaya pendaftaran, biaya transportasi, biaya admin, bahkan bisa juga disebutkan untuk biaya asuransi.

    Hal ini jelas terlihat tidak masuk akal sama sekali. Bagaimana tidak, pencari kerja sedang melamar pekerjaan baru untuk mendapatkan bayaran berupa uang. Namun yang terjadi di lapangan, pelamar justru diminta membayar ke perusahaan. Aneh dan tidak masuk di logika, bukan?

    Jika kamu menemukan lowongan seperti ini, tak perlu berpikir panjang lebar. Segera tinggalkan lowongan kerja tersebut karena bisa dipastikan lowongan tersebut adalah palsu. Jika nantinya kamu menanggapi lowongan tersebut, tentu yang akan merasakan kerugian adalah dirimu sendiri.

    Lowongan kerja yang asli tentu hanya akan meminta data diri sewajarnya yang berhubungan dengan pekerjaan yang dilamar. Apalagi masih awal-awal, tak ada pembahasan mendalam mengenai masalah keuangan. Ingat, dalam hal pekerjaan kamu butuh dibayar bukan membayar.
     

Terlepas dari semua tips di atas, harus diingat untuk selalu teliti dan waspada pada berbagai lowongan kerja yang tersebar secara online. Jangan sampai niat baikmu mencari pekerjaan justru berakhir dengan penipuan. 

Suka dengan Artikel ini? Jangan Lupa beri likes dan share ke temanmu

380
0
Simpan
Share

Komentar

Belum ada komentar

(*) Berkomentarlah secara bijaksana
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.