BISNIS

Inflasi adalah: Pengertian, Penyebab dan Jenis-jenisnya

Inflasi adalah salah satu hal yang pasti terjadi dalam setiap perkembangan sebuah negara. Inflasi terjadi sebagai dampak dari perubahan naiknya harga barang-barang atau jasa di negara tersebut. Nah, biar makin paham apa sih inflasi itu, yuk cari tahu!

Pengertian Inflasi

Dijelaskan dalam laman Wikipedia inflasi adalah sebuah proses peningkatan harga dari barang dan jasa secara terus-menerus. Kenaikan ini haruslah bersifat masif dan meluas sehingga mampu mempengaruhi kenaikan harga barang-barang yang lainnya. Disebutkan pula bahwa inflasi ini terkait erat dengan mekanisme pasar dan beragam faktor lain yaitu di antaranya peningkatan konsumsi masyarakat, likuiditas pasar berlebih yang menjadi pemicu spekulasi sehingga distribusi barang menjadi tidak lancar. Di luar hal-hal tersebut, inflasi juga disebabkan oleh ekonomi yang tidak stabil, tingkat penjualan, dan penurunan nilai mata uang.
 

Secara sederhana bisa disimpulkan bahwa inflasi adalah salah satu indikator atau alat ukur perubahan kenaikan harga yang berkesinambungan sehingga mempengaruhi keseluruhan perekonomian sebuah negara. Bukan hanya terbatas pada tinggi atau rendahnya harga saja, tetapi juga dapat digunakan untuk mengetahui tingkat persediaan mata uang yang seringkali menjadi faktor penyebab naiknya harga. 


Beberapa cara dapat dilakukan untuk mengukur peningkatan inflasi, ukuran yang paling sering digunakan yaitu CPI dan GDP Deflator. CPI adalah Consumer Price Index atau Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk mengukur rata-rata harga konsumsi barang dan jasa oleh rumah tangga. Dasar dalam pengukuran IHK adalah the Classification of Individual Consumption by Purpose (COICOP) yang dikelompokkan sebagai 7 pengeluaran yaitu kelompok bahan makanan, kelompok makanan jadi, minuman, dan tembakau, kelompok sandang, kelompok perumahan, kelompok pendidikan dan olahraga, kelompok kesehatan, serta kelompok transportasi dan komunikasi.


Sementara berdasarkan ilmu ekonomi, GDP Deflator (Gross Domestic Product) atau Deflator PDB (Produk Domestik Bruto) merupakan rasio perbandingan PDB riil dan PDB nominal, dikali 100. Deflator PDB ini menjadi petunjuk seberapa besar perubahan harga dari barang-barang produksi baru, lokal, barang jadi, dan juga jasa.

Penyebab Inflasi

Banyak faktor yang bisa menjadi penyebab sebuah inflasi di dalam suatu negara. Penyebab inflasi adalah beberapa kelompok sebagai berikut:
 

  1. Kebijakan moneter Bank Sentral
  2. Kebijakan pemerintah sebagai eksekutor hal-hal terkait fiskal seperti perpajakan, pungutan, insentif dan disinsentif, serta kebijakan pembangunan infrastruktur, termasuk regulasi, dan lainnya.
  3. Kenaikan Indeks Harga Konsumen atau IHK.
  4. Pengaruh kenaikan harga bahan pokok.
  5. Faktor tarikan permintaan. Dalam hal ini kelebihan likuiditas uang atau alat tukar, juga tekanan produksi dan distribusi yang membuat berkurangnya produksi baik produk ataupun jasa.
     

Di sisi lain, inflasi permintaan atau demand pull inflation bisa terjadi sebagai akibat dari berlebihnya permintaan total yang biasanya dipicu oleh likuiditas pasar yang berlebih pula. Hal tersebut menimbulkan permintaan tinggi dan menjadi pemicu perubahan harga. Penyebab lain yaitu, volume alat tukar atau likuiditas yang bertambah terkait permintaan terhadap barang dan jasa yang membuat permintaan atas faktor produksi tersebut ikut bertambah.
 

Selanjutnya adalah inflasi desakan biaya atau cost push inflation yang terjadi karena kelangkaan produksi, termasuk kelangkaan distribusi, meskipun secara umum tidak ada perubahan atau kenaikan yang drastis atas permintaan. Alur distribusi yang tidak lancar tersebut, dan berkurangnya persediaan produksi dari permintaan normal rata-rata ikut memicu harga naik. Kondisi ini sejalan dengan hukum permintaan-penawaran. Atau bisa juga terbentuk posisi nilai ekonomi baru terhadap suatu produk, sebagai dampak dari pola atau skala distribusi terbaru.


Sementara, berkurangnya produksi juga dapat terjadi karena berbagai hal di antaranya kendala teknis pada sumber produksi seperti pabrik, perkebunan, dan sebagainya. Bisa juga karena bencana alam, faktor cuaca, dan kelangkaan bahan baku dalam menghasilkan produksi. Bisa juga karena aksi spekulasi dan penimbunan yang menjadi penyebab kelangkaan produksi di pasaran. Demikian juga dengan faktor yang mempengaruhi distribusi, pemeran utamanya adalah infrastruktur. 

Jenis-jenis Inflasi

Jenis-jenis inflasi bisa digolongkan sesuai dengan asalnya, yaitu Inflasi Dalam Negeri dan Inflasi Luar Negeri. 
 

Inflasi Dalam Negeri

Inflasi yang berasal dari faktor internal ini terjadi sebagai akibat dari anggaran belanja yang defisit dan dibiayai melalui pencetakan uang baru, serta kegagalan pasar yang mengakibatkan kenaikan harga bahan makanan. 


Inflasi Luar Negeri

Inflasi yang berasal dari faktor di luar negeri ini merupakan inflasi yang disebabkan oleh kenaikan harga barang-barang atau produk impor. Kenaikan tersebut terjadi salah satunya karena tingginya biaya produksi barang di luar negeri atau bisa juga akibat dari naiknya tarif impor barang.


Jenis inflasi selanjutnya digolongkan berdasarkan besaran cakupan pengaruhnya terhadap harga, terbagi atas dua kelompok yaitu:


Inflasi Tertutup

Close Inflation atau Inflasi Tertutup terjadi apabila kenaikan harga terjadi dan hanya berpengaruh terhadap satu atau dua barang tertentu. 


Inflasi Terbuka

Open Inflation atau Inflasi Terbuka terjadi apabila perubahan harga atau kenaikan yang terjadi mempengaruhi semua harga barang-barang secara umum. 


Serangan inflasi yang hebat hingga dapat mendongkrak kenaikan harga di pasaran dan membuat banyak pihak yang tidak dapat menahan nilai uang lebih lama karena nilainya yang terus merosot disebut juga Hiperinflasi atau inflasi yang tidak terkendali.


Selain jenis-jenis di atas jenis inflasi yang berdasar pada tingkat keparahannya dibedakan menjadi:
 

  1. Inflasi Ringan dengan persentase kurang dari 10% per tahun.
  2. Inflasi Sedang dengan persentase antara 10% sampai 30% per tahun.
  3. Inflasi Berat  dengan persentase antara 30% sampai 100% per tahun.
  4. Hiperinflasi dengan persentase lebih dari 100% per tahun.


Secara keseluruhan inflasi adalah faktor yang memiliki pengaruh besar dalam keberlangsungan sebuah negara. Inflasi membawa dampak positif dan juga dampak negatif, bergantung pada tingkat keparahan inflasi tersebut. Bila inflasi tergolong ringan, bisa saja memberikan pengaruh positif dalam artian sebagai pendorong perekonomian ke arah yang lebih baik. Salah satunya untuk meningkatkan pendapatan nasional serta meningkatkan gairah kerja, menabung dan berinvestasi.

Suka dengan Artikel ini? Jangan Lupa beri likes dan share ke temanmu

412
0
Simpan
Share

Komentar

Belum ada komentar

(*) Berkomentarlah secara bijaksana
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.