MENGGAMBAR

Belajar Teknik Dasar Pembuatan Lukisan Cat Air, Selengkapnya Disini!

Lukisan cat air jadi salah satu teknik yang sering digunakan untuk membuat lukisan, bukan hanya bagus dari segi hasilnya tetapi juga seru prosesnya lho. Yuk, kita cari tahu dan belajar bagaimana teknik untuk membuatnya!

Apa itu lukisan cat air

Sebelum mengenal lebih lanjut mengenai teknik membuat lukisan cat air, mari mengawalinya dengan mengetahui definisi lukisan dan apa itu cat air. Lukisan dalam Kamus Besar bahasa Indonesia atau KBBI diartikan sebagai hasil melukis atau gambar (gambaran) yang indah-indah. Bisa juga dijabarkan sebagai cerita atau uraian yang melukiskan sesuatu hal, kejadian, dan sebagainya. 

Sementara Cat air yang juga dikenal dengan sebutan aquarel merupakan medium lukisan yang memakai pigmen pelarut dengan sifat transparan yaitu air. Meski demikian medium permukaan yang digunakan bisa bervariasi, tidak terbatas pada kertas, ada juga papyrus, kulit, kain, kayu, dan kanvas. Jadi bila diterjemahkan secara lebih bebas, lukisan cat air merupakan hasil melukis atau gambar indah dalam sebuah medium seperti kertas dengan menggunakan kombinasi cat dan air.   


Sejarah Lukisan Cat Air

Dalam sejarah disebutkan bahwa lukisan cat air mulai muncul sejak penemuan kertas di Tiongkok sekitar tahun 100 M. Bangsa Moor pada abad ke 12 memperkenalkan kertas ini ke Spanyol dan beberapa dekade berikutnya menyebar hingga ke Italia.  Sementara, pabrik kertas yang tertua ada di Fabriano, Italia yang didirikan pada tahun 1276, dan ada juga Arches di Prancis yang dibangun pada tahun 1492.


Mengapa melukis dengan menggunakan cat air? 

Penggunaan cat air dalam melukis secara umum dikarenakan sifatnya yang transparan. Meski demikian ada pula yang disebut Gouache, medium pengencer air namun dengan sifat yang tidak transparan  dan cenderung menutup. Selain itu, cat air dipilih karena dinilai lebih murah bila dibandingkan dengan cat minyak atau pun cat akrilik. Kelebihan lain dari cat air adalah mudah dicampur dan mudah dibersihkan serta cepat kering.  Jika terkena tangan, cat bisa dihilangkan dengan dibasahi dengan air. Begitu pula bila cat sudah mengering di wadahnya, bisa digunakan kembali dengan menambahkan air.

Melukis dengan cat air juga ada kekurangannya, di antaranya yaitu, cat air yang mengering akan menjadi lebih transparan sehingga cukup sulit untuk diperbaiki jika terjadi kesalahan dalam melukis. Belum lagi persoalan warna yang cenderung memudar ketika cat semakin mengering. Bisa jadi warna yang diingikan berubah menjadi berbeda dari awal saat diaplikasikan. Hal ini tentu saja akan mengubah keseluruhan tampilan dari lukisan yang kamu buat. 

Satu hal lagi yang menjadikan proses pembuatan lukisan cat air menjadi susah susah gampang, yaitu, hampir tidak ada warna putih dalam cat air. Warna ini biasanya didapatkan dari warna asli mediumnya seperti kertas atau kanvas.
 


Belajar Teknik Dasar Lukisan Cat Air

Dalam seni lukis banyak teknik yang bisa dipelajari dan diaplikasikan. Kali ini mari mengenali lebih dekat bagaimana teknik dasar pembuatan lukisan cat air. Setidaknya ada 5 teknik yang bisa kamu ketahui. Simak ya!


Teknik Lukis Washes

Flat Wash merupakan satu teknik yang paling dasar dalam seni melukis menggunakan cat air. Teknik ini diawali dengan membasahi area medium yang akan digunakan agar lebih mudah dalam mencampur warna cat yang diinginkan. Awali melukis dengan membasahi permukaan kertas dan mulai mengoles cat dengan gerakan horizontal kemudian ditumpuk dan disapukan kembali dari atas ke bawah. Setelah permukaan tertutup dengan warna, biarkan mengering sebentar agar tidak berantakan sebelum melanjutkan untuk menambah gradasi warna lain. Jangan lupa untuk mencairkan setiap cat yang akan digunakan agar didapat warna yang kamu mau.


Teknik Lukis Glazing

Teknik Glazing ini hampir mirip dengan teknik yang pertama, hanya bedanya terletak pada sapuan warna tipis dan transparan pada bagian permukaan yang telah mengering. Tujuan dari teknik ini ialah memperbaiki warna setelah melalui proses washes. Perlu diingat, dalam menambah warna baru pastikan warna sebelumnya sudah benar-benar kering. Kamu bisa menambahkan glazing bernuansa kelabu untuk dapatkan background yang lebih indah.


Teknik Lukis Wet in Wet

Untuk mendapatkan hasil warna yang lebih lembut dan cenderung memudar bisa menggunakan teknik Wet in Wet ini. Dimana salah satu prosesnya dilakukan pada kertas basah setelah teknik washes yang sudah mengering keseluruhannya. Kamu bisa menggunakan kuas dengan bulu yang lebih lebar.


Teknik Lukis Dry Brush

Teknik Dry Brush merupakan kebalikan dari teknik wet in wet. Pada teknik ini, kuas dicelupkan warna yang akan digunakan kemudian disapukan seluruhnya di atas permukaan kertas yang kering. Hasil dari teknik ini adalah efek yang lebih segar, kering dan nyata. Biasanya teknik ini digunakan sebagai center dari sebuah lukisan agar didapat kesan tajam dan kering.


Teknik Lukis Lifting Off

Teknik mengangkat atau Lifting Off adalah teknik menghapus warna cat air yang tidak sengaja atau sudah terlanjur disapukan setelah kertas mengering. Meski demikian ada warna-warna tertentu yang agak sulit dihapus seperti warna hitam, biru tua dan merah hati. Caranya mudah, kamu cukup membasahi area yang akan diangkat menggunakan air bersih dan kuas. Kemudian, tutup dengan tisu dan biarkan airnya menyerap. Untuk menghasilkan garis dan bentuk yang lebih menarik, kamu bisa memakai secarik kertas dan menutup area warna tertentu yang diinginkan.


Teknik Lukis Dropping in Color

Dropping in color adalah teknik membuat lukisan cat air melalui membasahi area lukis dan kemudian mencampurkan tekstur cat air di atasnya. Hasilnya kadang tidak bisa diduga namun bisa menunculkan gradasi warna dan vibrasi warna yang lebih unik.


Demikian pembahasan tentang teknik lukisan cat air. Tahulah kamu, kalau mereka yang menggunakan cat air sebagai teknik melukis biasanya sangat kreatif dalam membuat lukisan yang ekspresif maupun impresif, lho. Jadi yuk mulai belajar melukis cat air!

Suka dengan Artikel ini? Jangan Lupa beri likes dan share ke temanmu

4464
0
Simpan
Share

Komentar

Belum ada komentar

(*) Berkomentarlah secara bijaksana
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.